Apa saja ada di Jakarta! Apalagi hanya sekadar urusan mengisi perut, gampang Kawan. Mulai dari yang tidak enak sampai enaknya ketagihan, yang termurah sampai termahal, dari makanan kelas kaki-5 (food street), semi-restoran hingga restoran mewah di hotel-hotel berbintang, dst. Yang penting kocek dan dompet diisi dulu biar tebal.
Di manakah tempat rujukan makan minum murah meriah ketika berada di kota Jakarta? Jawabannya ada di bawah ini!
Tempat Makan Murah Meriah di Jakarta
Jika dompet mulai menipis, mendekati akhir bulan, kiriman uang dari orang tua belum sampai, ingin berhemat atau baru pertama kali datang ke Jakarta lalu ingin mencari tempat-tempat makan murah meriah, berikut kami rangkum untuk anda. Tentu saja berdasarkan pengalaman dan penuturan beberapa rekan lainnya. Dijamin murah meriah meski soal rasa dan kebersihan tergantung si juru masak, pemilik warung dan selera masing-masing ya. Yang pasti pilihan di bawah ini yang selalu menjadi favorit tempat makan murah meriah warga DKI Jakarta.
Yang pertama yang sering jadi incaran atau referensi adalah warteg. Warteg adalah kepanjangan dari Warung Tegal. Tegal adalah salah satu kota di Jawa Tengah setelah Brebes dan Cirebon jika kita melewati jalur Pantura. Nah, warung makan satu ini memang terkenal paling murah meriah di seantero ibukota. Pemilik atau pengelolanya biasanya adalah para pendatang dari kota Tegal meski ada juga beberapa yang bukan dari Tegal. Kalau yang bukan dari Tegal biasanya tidak menamakan warungnya "warteg" tetapi hanya "warung makan" atau "warung nasi".
Ilustrasi salah satu warung makan Tegal (warteg) yang siap melayani pelanggan. image: radarcirebon.com |
Mengapa warteg bisa dikategorikan tempat makan murah meriah? Karena memang harga makanannya sangatlah terjangkau apalagi untuk anak sekolah, mahasiswa mahasiswi yang ngekost atau orang kantoran. Sepiring nasi putih, satu macam sayuran yang biasanya sudah termasuk paket nasi dan sepotong ikan atau daging sudah mengenyangkan. Namun kalau menambah lauk ya harganya bisa lebih mahal. Jangan seperti teman kami makan di warteg bisa di atas Rp 40.000 sekali makan. Apa saja disikat. Es teh manis saja 2 gelas, emping 2 bungkus, pisang ambon 2 biji, dsb. Belum makan loh, itu baru menu pembukanya. Kalau ngitu ngapain juga ke warteg, benar tidak? Jangan tanya kami tetapi tanya orangnya saja ya.
Salah satu ciri khas warteg adalah warna warungnya yang rata-rata berwarna hijau atau biru. Kalau nemu warung makan yang warnanya kayak gitu boleh dibilang 99% pasti warteg. Terus di dalamnya kursi memanjang dengan etalase kaca memajang aneka masakan. Langsung masuk saja jangan malu. Duduk, pilih sayur dan lauk, makan perlahan dan jangan lupa bayar ya. Minum air putih biasanya gratis. Dijamin sangat terjangkau harganya. Dengan dompet tersisa Rp 15.000 pun bisa kok dapat makan siang enak dan mengenyangkan. Lauk pun macam-macam dari ikan, cumi, udang, sayuran, tahu, tempe, kikil, ayam, telur asin, ikan asin, daging sapi, dsb..dsb. Ada banyak pilihan dengan aneka masakan. Oya, tergantung juru masak dan pengelola juga ya.
Kalau mau hemat - saran kami: nasi putih, sayuran paket gratis biasanya sayur bening, labu siam atau kacang panjang + sepotong tempe atau tahu atau gorengan. Suka sambal tambah sambal sedikit. Jamin kenyang dan nendang! Cuma jangan setiap ke warteg menunya gitu mulu ya nanti gizinya kurang. Kerja dan belajar pun tidak semangat.
Selain tampilan warna cat di warung, ciri khas lainnya adalah memiliki 3 pintu akses. Satu biasanya buat si pemilik warung konek ke dapur atau samping rumah dan dua lagi akses pengunjung warung di depan. Kayak masuk SPBU gitu deh, ada jalur masuk dan ada jalur keluar (in out). Tetapi boleh kok keluar masuk dari satu pintu. Asal jangan bertabrakan dengan pengunjung lainnya.
WARMINDO
Tempat makan selanjutnya ketika ingin berhemat atau kantong lagi cekak adalah "warung makan indomie" disingkat warmindo. Dari namanya saja sudah tahu kan? Ya jual menu mie instant gitu deh. Biasanya adalah indomie dengan berbagai rasa. Mulai dari rasa kari ayam, soto, kaldu ayam, mie goreng, dsb. Disajikan dengan plus telor dan cabe rawit bagi yang suka pedas. Bisa ditambahkan saus, kecap dan sepiring nasi biar tambah kenyang. Harganya dijamin sangat terjangkau. Namanya juga mie instan.
Salah satu contoh penampakan warung makan indomie (warmindo) di Jakarta. image: detik.com |
Warung makan indomie juga termasuk mudah dijumpai. Jika bukan berbentuk bangunan permanen semi permanen biasanya kedai kaki-5 bahkan ada yang dengan gerobak dorong. Pagi nongol jualan sampai malam, tengah malam didorong balik ke kandang. Jadi tidak jual 24 jam. Namun ada juga yang buka 24 jam non-stop loh. Terutama yang berada di dekat pusat keramaian, tempat tongkrongan anak kampus, dekat tempat dugem, dsb. Dari kejauhan terlihat sorotan lampu dan spanduknya bakalan tahu ini adalah warung makan indomie a.k.a. warmindo.
Selain menyajikan menu mie instan dan nasi, biasanya juga menyediakan rokok, kopi, teh hangat manis, susu, ovaltine, pisang bakar, telur setengah matang atau matang, roti bakar, bubur kacang hijau (burjo), dsb. Sekali lagi tergantung pengelola. Soal rasa sepertinya sama setiap warung karena menunya sudah bentuk jadi dari pabrik. Harga pun relatif sama antar warmindo satu ke warmindo lainnya.
Jangan Takut Kelaparan di Jakarta
Selagi ada warteg dan warmindo, kita tak perlu takut kelaparan di Jakarta. Yang penting dompet ada uang meski tinggal beberapa lembar. Kalau sudah kenal baik sama si pemilik warung biasanya juga bisa ngutang dulu. Tapi ingat jangan sampai kabur atau pindah kost enggak bayar-bayar. Kasian mereka yang jualan karena harga sewa tempat juga sangat mahal di Jakarta. Berhubung harga makanan tergolong murah, minta ditraktirin teman juga gampang. Mau traktirin teman juga tidak bakalan bikin kita bangkrut. Saling traktir paling bagus, jangan maunya ditraktirin mulu. Malu cuy sama mertua!
Bagaimana menurut anda? Apakah ada tempat makan termurah lainnya yang kelewatan? Silakan dikomentari dan direview ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar